Hijab

Di dalam dunia kerja lagi dan lagi toleransi kini makin mengawatiri.
Bagaimana mana tidak? di dalam dunia pekerjaan sering kali banyak aturan-aturan yang tidak beraturan...

Salah satu aturan yang bikin geger telinga, adalah aturan \"Tidak boleh memakai hijab\"...
Padahal identitas umat Islam untuk membedakan dengan agama lain dapat dilihat disaat mereka memakai hijab ( penutup kepala) namun masih saja kebanyakan dari seseorang salah kaprah memahami toleransi terutama mengartikan toleransi beragama disekitar kita...

Bukankah di Indonesia itu telah di hidupkan dengan cahaya dan lembaran-lembaran aturan toleransi? salah satunya itu saling menghargai dan menghormati baik dalam segi politik, budaya maupun agama...

Sangat di sayangkan jika toleransi antara sesama hanya sekadar aturan saja tanpa di praktekkan di dunia kerja maupun ditempat kita tinggal...


Seperti halnya yang kita ketahui, ada beberapa aturan kusus dalam dunia kerja agar tidak mewajibkan mereka memakai hijab, dengan dalih demi menarik perhatian pelanggan. ada juga sebagian dari mereka yang justru melarangnya habis-habisan...

Hingga kebanyakan dari pekerja, mau tidak mau harus memilih melepaskan hijab  demi pekerjaan mereka, ketimbang untuk menjaga identitas agamanya...

Lebih perih lagi di saat seorang muslimah yang berteguh pendirian untuk terus berhijab malah di pojokan hingga terkadang sampai di keluarkan dari pekerjaan hanya alasan mereka mengenakan hijab jadi menyalahi aturan...

Sungguh aturan macam apa yang telah dibuat? Sehingga tidak menguntungkan bagi pekerja malah merugikan mereka. Padahal setiap orang itu memiliki kepercayaan masing-masing...

Lebih sakit hati lagi, ketika BOS pekerjaan itu beragama Islam tapi menyuruh melepaskan hijab hanya karena alasan \"disini orang tidak terbiasa berhijab jadi lepas saja hijabmu\". Seharusnya mereka sadar bahwa itu kewajibannya, dan di Indonesia sudah diterapkan toleransi beragama, jadi jangan membuat aturan lingkungan sekitar yang tidak berkaitan dengan toleransi agama...

Padahal kalau sudah menjadi bagian kenyamanan, setidaknya jangan menyuruh orang untuk melepaskan hijab, padahal kalau mereka sendiri disuruh untuk menggenakan hijab pasti dalil alasannya \"maaf orang sini tidak terbiasa jika memakai hijab, jadi saya tidak bisa memakai hijab\" mungkin jika di balik tanyakan akan mirip jawabannya...

Seperti itulah jawaban dari kebanyakan orang, mereka sudah terbiasa dengan hijabnya jadi ketika disuruh melepaskan akan merasa sulit dan tidak nyaman begitupun sebaliknya, dengan mereka yang tidak terbiasa berhijab kalau disuruh pakai pasti mereka tidak mau untuk mengenakan karena alasan (panas, risih, rikuh, sumuk, gersang) dan lain-lain...






Di dalam dunia kerja lagi dan lagi toleransi kini makin mengawatiri.

Bagaimana mana tidak? di dalam dunia pekerjaan sering kali banyak aturan-aturan yang tidak beraturan... 

Salah satu aturan yang bikin geger telinga, adalah aturan \"Tidak boleh memakai hijab\"...

Padahal identitas umat Islam untuk membedakan dengan agama lain dapat dilihat disaat mereka memakai hijab ( penutup kepala) namun masih saja kebanyakan dari seseorang salah kaprah memahami toleransi terutama mengartikan toleransi beragama disekitar kita... 

Bukankah di Indonesia itu telah di hidupkan dengan cahaya dan lembaran-lembaran aturan toleransi? salah satunya itu saling menghargai dan menghormati baik dalam segi politik, budaya maupun agama...

Sangat di sayangkan jika toleransi antara sesama hanya sekadar aturan saja tanpa di praktekkan di dunia kerja maupun ditempat kita tinggal...

Seperti halnya yang kita ketahui, ada beberapa aturan kusus dalam dunia kerja agar tidak mewajibkan mereka memakai hijab, dengan dalih demi menarik perhatian pelanggan. ada juga sebagian dari mereka yang justru melarangnya habis-habisan... 

Hingga kebanyakan dari pekerja, mau tidak mau harus memilih melepaskan hijab  demi pekerjaan mereka, ketimbang untuk menjaga identitas agamanya...





Berbicara mengenai kecantikan wanita tidak akan ada habisnya. Cantik itu relatif tidak terlepas dari definisi kecantikan itu sendiri sangat fleksibel. Tidak jarang seorang wanita mencitrakan kecantikannya berdasarkan standar wanita-wanita luar negeri. Semisal wanita dari negara bagian timur \'Oriental\' berkulit kuning langsat atau wanita di belahan bumi bagian barat dengan tubuh tinggi semampai dan berhidung mancung. Berusaha mencapai standar kecantikan adalah hal yang cukup melelahkan dan dapat berdampak pada kesehatan mental. Pernah kah kita berpikir bahwa standar kecantikan yang diletakkan pada tubuh proporsional hanyalah sebuah paradigma

   

 



Islam adalah agama yang menyeru pada keindahan dan keteraturan. Meskipun demikian, cantik menurut Islam berasal dari unsur jasmani dan rohani. Tidak hanya cantik fisik tapi juga cantik pikiran dan akhlaknya yang biasa disebut \'inner beauty\'. Agar dapat tampil cantik secara jasmani, muslimah perlu memperhatikan kebersihan tubuh, menutup aurat, dan berpakaian yang sopan. Sedangkan cantik secara rohani yaitu menjaga hubungannya dengan Allah Ta\'ala melalui ketaatannya.

 

Anggapan bahwa wanita berhijab terkesan mencitrakan dirinya sebagai sosok yang sholeha adalah hal yang keliru. Namun untuk menjadi sholeha, tentu syarat menutup aurat tidak boleh terlewatkan

 


Sejak kapan muslimah diperintahkan memakai hijab ? Dan Apa alasan kita diperintahkan memakai hijab?

Menilik pertanyaan diatas, tentu tidak terlepas dari perintah menutup aurat dengan sempurna diantaranya terkandung di dalam QS. An-Nuur : 30-31, Al-Ahzab : 59. Di kesempatan kali ini, penulis dan pembaca akan menekankan topik pembahasan pada asbabun nuzul dari QS. Al-Ahzab 59 berikut.

\"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: \"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka\". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.\" (QS. Al-Ahzab: 59)

Asy Syaukani rahimahullah menerangkan, \"Ayat (yang artinya), \" Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal\", bukanlah yang dimaksud supaya salah satu di antara mereka dikenal, yaitu siapa wanita itu. Namun yang dimaksudkan adalah supaya mereka dikenal, manakah yang sudah merdeka, manakah yang masih budak. Karena jika mereka mengenakan jilbab, itu berarti mereka mengenakan pakaian orang merdeka

 

ARTIKEL 6

Ayat al Quran tersebut memerintahkan hijab, tetapi peradaban modern berpandangan lain. Hijab yang sudah menjadi fitrah bagi perempuan justru dianggap sebagai sesuatu yang membatasi gerak mereka. Singkatnya, \"mengekang kebebasan perempuan\".

Dalam al-Lama\'aat dijelaskan, perintah ini mengandung setidaknya tiga dari sekian banyaknya hikmah yang menjadi dalil pasti bahwa al Quran itu memang tuntunan fitrah perempuan. Karena ayat ini berkaitan dengan hijab, tentunya tulisan ini mayoritasnya ditujukan kepada kaum perempuan. Meskipun begitu, kaum lelaki hendaknya memperhatikan pula catatan ini agar menjadi peringatan bagi diri mereka.

 

 

 

Hikmah Pertama

Hijab adalah fitrah bagi perempuan. Ia diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam as. Sebagaimana tulang rusuk yang diluruskan akan mematahkannya, begitupula perempuan sehingga Rasululllah langsung yang memerintahkan berlemah lembut kepada mereka. Dari sinilah lahir kecenderungan perempuan untuk membuatnya dicinta, tidak dibenci dan tidak ditolak secara kasar oleh orang lain. Sebagai contoh, tujuh dari sepuluh perempuan terutama yang tua atau kurang cantik, mereka lebih enggan untuk menampakkan kekurangan mereka. Mereka punya rasa cemburu yang besar atau dalam konteks zaman sekarang kita mengenalnya \'insecure\' kepada perempuan yang lebih cantik dari mereka dan khawatir dicerca khalayak orang. Disinilah hijab mempunyai andil agar bisa membantu perempuan untuk mengurangi rasa insecure mereka.

Insecure karena wajah kalah superior? Karena badan tidak ideal? Karena rambut tidak lembut? Maka, hijab hadir sebagai solusi.

Lalu, apakah perempuan yang kecantikannya lebih menonjol daripada yang lainnya tidak perlu hijab? Maka jawabannya tentu saja tidak. Karena, kita bisa melihat walau ada beberapa perempuan yang bersemangat untuk menampakkan aurat mereka, mereka tetap saja tidak suka jika dilihat oleh orang yang dia tidak sukai. Ketika misalnya ada seorang perempuan bersolek demi dua atau tiga lelaki yang bukan mahramnya, tetap ia akan merasa tidak nyaman jika dilihat tujuh atau delapan lelaki lainnya. Singkatnya, persentase kemungknan aurat perempuan untuk \'dinikmati\' lelaki yang bisa jadi baginya menyebalkan lebih besar.

Perkembangan model pakaian zaman modern memang sangat drastis hingga ada sebagiannya yang mencampakkan hijab. Tapi disisi lain, para polisi masih menerima aduan perempuan-perempuan yang mengadu karena ada beberapa lelaki yang terus menerus memperhatikan dan mengganggu mereka. Bukankah perlakuan buruk tersebut merupakan tamparan keras bagi orang orang yang menentang perintah hijab?!

Hikmah Kedua

Sebagaimana layaknya setiap lelaki berpasangan dengan wanita atau sebaliknya, maka pasangan tersebut akan saling mendampinginya dalam kehidupan abadi nanti. Oleh karena itu, demi mendapatkan pasangan terbaiknya maka perempuan harus berusaha menjadikan dirinya eksklusif. Artinya, dia berusaha tidak menarik perhatian semua orang kecuali orang yang tepat bagi dirinya.

Ada analogi yang sesuai dengan permasalahan ini,

\"Kalau kita membeli permata di toko tentu saja ingin mendapatkan kualitas premium. Sedangkan permata kualitas premium itu bukan barang yang dapat kita lihat  dan ditemukan dengan mudah. Supaya kita mendapatkan barang tersebut, kita mesti masuk ke toko tersebut dan menanyakannya ke pemilik toko. Banyak orang yang tertipu dengan barang yang dipajang di depan toko lantas membelinya dan merasa kecewa, serta banyak pula yang tak menyadari bahwa permata premium ada dibalik semua pajangan itu.\"

 

 

 

 

 

ARTIKEL 7

Wahai Muslimah Pendamba Surga, kecantikan adalah hal yang sangat diinginkan oleh wanita mana pun. Walaupun sudah cantik secara lahir, mereka masih menggunakan produk-produk kecantikan untuk mempercantik diri. Kemudian mereka melengkapi kecantikan dengan pakaian dan aksesoris, serta mempercantik diri dengan kepribadian yang beradab.

 

Terus, yang menjadi pertanyaan ialah, apakah dengan berhijab bisa membuat cantik dan menjadi terhormat? Ya, tentu saja. Muslimah yang cantik batinnya, pasti dapat merawat dirinya dengan baik. 

Walaupun Islam mensyaratkan untuk memperlihatkan kecantikan kita hanya pada suami saja, tetapi apakah suami kita tidak malu kalau kita keluar rumah dalam keadaan amburadul, seperti bangun tidur tanpa make up dan mulut kita bau? Ya, memang benar bila kita merawat diri dan kecantikan hanya untuk suami kita saja. Akan tetapi, tetap cantik ketika keluar rumah juga demi suami. Bukan karena ingin mengharapkan pujian dari orang lain, tetapi demi harga diri suami kita.

Penampilan yang bersih dan rapi selalu mengundang kegembiraan bagi yang memandangnya. Kalaupun ada yang memandang secara syahwat, maka mereka itu yang harus memperbaiki diri. Sebagai Muslimah, kita harus tetap menjaga penampilan kita untuk tetap cantik, cantik di dalam dan cantik di luar. Penampilan cantik yang tidak mengundang syahwat tentu harus kita mengerti. Jika kita mengikuti ketentuan-ketentuan syariat, maka penampilan kita yang cantik tidak akan mengundang syahwat, tetapi mengundang rasa hormat dan menghargai kita sebagai seorang Muslimah yang terhormat.

 

ARTIKEL 8

Salah satu cara tetap tampil cantik dengan terhormat adalah dengan mengenakan riasan yang tidak berlebihan. Kecantikan bukanlah tentang seberapa tebal bedak yang menempel di wajahmu. Kecantikan bukanlah tentang seberapa hitam alismu. Kecantikan bukanlah tentang seberapa merah gincu di bibirmu. Kecantikan adalah tentang tampilan cantik, namun tetap terhormat. Kecantikan adalah bagaimana Muslimah bisa tampil cantik, namun tetap terhijab. Hijab adalah bagian dari syariat Islam yang berusaha melindungi diri kita dari tangan-tangan jahat. Hijab juga melindungi diri kita dari melakukan perbuatan-perbuatan keji dan munkar.

Rasulullah Shallallahu \'alaihi wa sallam bersabda :

\"Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga, padahal sesungguhnya aroma Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.\"

Lalu, bagaimana dengan Muslimah yang belum menikah? Menjaga kecantikan diri tentu saja sudah menjadi keharusan. Bukankah wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik? Kalau kita buruk dipandang orang, maka kita akan bertemu dengan laki-laki yang buruk pula.

 

 

Na\'udzu billah min dzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan tercela seperti itu. Semoga Allah menjaga keistiqomahan kita dalam menjalankan syariatnya. Walaupun hati dirayu oleh keinginan untuk tampil modern yang menyenangkan, namun keteguhan iman kita semoga selalu dikuatkan oleh Allah Swt.

Jangan bersedih jika engkau tidak diperbolehkan tampil dengan riasan wajah yang berlebihan dan menyenangkan, karena semua itu untuk melindungi dirimu dari kejahatan mata. Jangan bersedih jika engkau tidak diperbolehkan tampil dengan busana yang tidak beradab, karena semua itu untuk melindungi dirimu dari kejahatan nafsu syahwat.

Bersedihlah jika sampai kini engkau belum bisa tampil cantik secara syariat, karena kecantikan tanpa syariat adalah kecantikan yang palsu, kecantikan tanpa syariat adalah kecantikan yang menjerumuskanmu ke dalam dosa, dan kecantikan tanpa syariat adalah kecantikan yang berbau api Neraka

ARTIKEL 9

Jilbab merupakan bagian dari syari’at yang penting untuk dilaksanakan oleh seorang muslimah. Ia bukanlah sekedar identitas atau menjadi hiasan semata dan juga bukan penghalang bagi seorang muslimah untuk menjalankan aktivitas kehidupannya. Menggunakan jilbab yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib dilakukan oleh setiap muslimah, sama seperti ibadah-ibadah lainnya seperti sholat, puasa yang diwajibkan bagi setiap muslim. Ia bukanlah kewajiban terpisah dikarenakan kondisi daerah seperti dikatakan sebagian orang (karena Arab itu berdebu, panas dan sebagainya). Ia juga bukan kewajiban untuk kalangan tertentu (yang sudah naik haji atau anak pesantren).

Benar saudariku… memakai jilbab adalah kewajiban kita sebagai seorang muslimah. Dan dalam pemakaiannya kita juga harus memperhatikan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti telah disebutkan pada artikel sebelumnya, terdapat beberapa persyaratan dalam penggunanan jilbab yang sesuai syari’at. Semoga Allah memudahkan penulis memperjelas poin-poin yang ada dalam artikel sebelumnya.

DEFINISI JILBAB

Secara bahasa, dalam kamus al Mu’jam al Wasith 1/128, disebutkan bahwa jilbab memiliki beberapa makna, yaitu:

1 Qomish (sejenis jubah).

2 Kain yang menutupi seluruh badan.

3 Khimar (kerudung).

4 Pakaian atasan seperti milhafah (selimut).

5 Semisal selimut (baca: kerudung) yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.

 

 

 

 

 

ARTIKEL 10

Hijab modern …

Hijab, dahulu kita belum terlalu akrab dengan kata ini. Kita lebih sering mengenal kata jilbab. Jilbab merupakan salah satu jenis pakaian muslimah yang dipadukan dengan busana muslim atau busana panjang lainnya. Menggunakan jilbab pada dasarnya adalah kewajiban bagi wanita muslim. Meski masih banyak wanita muslim yang belum menggunakan jilbab.

Jilbab dari masa ke masa akhirnya mengalami perkembangan bila ditinjau dari segi fashion. Berkat perkembangan inilah, sebutan ‘hijab’ menjadi lebih populer. Hijab memiliki ciri fashion yang lebih kental dibandingkan jilbab pendahulunya. Sebelum berkembangnya dunia mode muslimah dalam 2-3 tahun terakhir, jilbab terkesan lebih sederhana dan apa adanya. Sementara hijab masa kini, tidak butuh waktu lama untuk mengeluarkan kreasi baru, gaya atau motif baru dan trend terbaru.   Selalu ada perbedaan pendapat mengenai hijab kini dan dulu. Banyak yang mengatakan bahwa hijab masa kini sudah mulai melupakan dasar-dasar hijab yang syar’i. Misalnya warna-warna pakaian pastel yang cerah dan kreasi-kreasi jilbab yang unik dan masih memakai pakaian yg ketat walaupun pakai hijab. Ada yang berpendapat bahwa kreasi hijab masa kini baik karena bisa membuat banyak wanita muslim ingin menggunakan jilbab?

Gaya hijab yang penuh warna dan penuh kreasi adalah hijab yang trend dalam 2 tahun terakhir. Terutama anak muda yang senang dengan hal-hal yang baru dan fashionable. Gaya hijab saat ini tidak hanya bermain dengan kreasi jilbab, namun juga pakaian yang semakin beraneka ragam. Begitu modern dan cantiknya gaya hijab ini sehingga banyak wanita yang senang menggunakannya. Meski masih sering dipertanyakan ketepatan syar’i-nya karena menggunakan kreasi jilbab, namun banyak yang menganggap ini hanya merupakan ide yang baik untuk menggugah banyak wanita muslimah berhijab.






Komentar